MAKALAH
MASA INTRA
UTERIN & MASA BAYI
Dosen Pembimbing :
Drs. Arwadi, M.Pdi
Oleh :
Semester : III C
MOH. ALI KUTSI
INSTITUT ILMU KEISLAMAN
”ZAINUL HASAN ”
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................... 2
A.
Latar Belakang Masalah............................................................ 2
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan masalah……………………………………………………3
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................ 4
A. Masa Intra Uterin .................................................................... 4
B. Sikap Ibu Terhadap Kehamilan ............................................... 5
C. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal….5
D. Proses Kelahiran………………………………………………6
E. Tangis Pertama Bayi……………………………………………….8
BAB III : PENUTUP ................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................ 10
B. Kritik Dan Saran...................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA………..………………………………………………………11
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita segala nikmat, sehingga kita masih tetap berada dalam agama Islam yang dimuliakan. Shalawat serta salam taklupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga beliau, sahabat beliau, dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami serta mendalami tentang hal-hal yang berkaitan dengan Masa Intara Uterin (fase Pranatal), proses kelahiran hingga perkembangan anak pada masa bayi serta dapat mengembangkan wawasan bagi pembaca khususnya para Ibu yang sedang mengandung. Kami
menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kepada para pembaca diharapkan dapat memberikan
saran serta kritik konstruktif bagi kami.
Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini
kepada kami sebagai bahan pembelajaran. Semoga makalah ini benar–benar memberi manfaat kepada para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa kehamilan
sampai masa Kelahiran dan setelahnya hingga perkembangan anak pada masa bayi
merupakan perestiwa yanga sangat menakjubkan, suatu masa dimana telah dinanti–nantikan
oleh pasangan suami istri baik itu anak pertama, kedua, ketiga atau bahkan
terakhir. Banyak hal yang harus kita ketahui khususnya bagi para wanita yang
sedang atau menyongsong kehamilan mengenai perkembangan janin dimulai dari masa
intra uterin hingga masabayi.
Dewasa ini
tidak sedikit dari wanita yang mengandung belum memahami mengenai fase pranatal (intra uterin) atau fase kahamilan, hal–hal yang mempengaruhi perkembangan anak pada fase pranatal, tahapan kelahiran hingga bagaimana mengamati perkembangan anak pada masa bayi. Dalam fase pranatal (intra uterin) terjadi perubahan psikis maupun psikologis yang dialami seorang wanita yang mengandung. Perlu diketahui, bahwa perubahan itu sedikit banyaknya sangat berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
Oleh karena
itu, makalah ini akan membahas mengenai hal–hal yang sangat perlu untuk
dipahami oleh para wanita khususnya wanita hamil mulai dari masa intra uterin hingga masa bayi. Tentu saja setiap ibu mendambakan keturunan yang tak kurang apapun baik fisik maupun jiwanya. Tak ada yang lebih penting dari bekal seorang ibu menjelang kehamilannya, kecuali pengetahuan yang luas serta motivasi yang kuat untuk terus mengamati dan memperjuangkan perkembangan kehamilannya secara sehat dan cerdas untuk keturunan yang sehat dan cerdas pula fisik dan jiwanya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud masa intra uterin (fasep ranatal)?
2.
Mengapa perubahan psikologis sikap dan perilaku seorang Ibu berpengaruh terhadap perkembangan anak?
3.
Bagaimana
jalannnya proses kelahiran, tahap–tahap kelahiran serta pengaruh kelahiran
terhadap perkembangan pasca lahir?
4.
Bagaimana aktivitas anak pada masa bayi serta perkembangannya?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu masa intra uterin
(fase prenatal).
2.
Untuk mengetahui seperti apa pengaruhnya
sikap dan perilaku seorang ibu terhadap anaknya.
3.
Untuk mengetahui bagaimana proses
kelahiran, tahap-tahap kelahiran serta pengaruhnya terhadap perkembangan pasca
lahir.
4.
Unutuk mengetahui aktivitas anak pada masa
bayi serta perkembangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Intra Uterin
Masa intra
uterin atau bisa disebut dengan fase pranatal (masa kehamilan) adalah periode
awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita
dibuahi oleh sperma laki–laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari
sebelum lahir.
Dalam sejumlah ayat Al-Quran dan hadis Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode pranatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis.
Dalam sejumlah ayat Al-Quran dan hadis Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode pranatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis.
Dewasa ini, para
ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari
pertemuan sel sperma laki–laki dan sel telur wanita. Sperma dan sel telur itu
dibuat oleh sel–sel perkembangbiakkan yang disebut “sel benih“ (germ cell).
Sel–sel ini mengandung 46 kromosom, yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum
Ibu yang dibentuk menjadi 23 pasang.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sel–sel sperma pria dan sel–sel telur wanita pada dasarnya memiliki daya hidup atau energi kehidupan, yang dalam psikologi Islam disebut “hayat“. Semua ini memperkuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa pranatal, yakni sejak terjadinya pembuahan seltelur (ovum) wanita oleh sel sperma laki–laki dan terbentuknya zigot.
Pada umumnya ahli psikologi membagi periode pranatal menjadi tiga tahapan, yaitu:
a.
Tahap Germinal (germinalstage)
Tahap germinal
atau pra embrionik merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai
ketika sperma melakukan penetrasi terhadap telur dalam proses pembuahan, yang
normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.
Periode germinal ini berlangsung kira-kira selama 2 minggu.
b.
Tahap Embrio (embriyonicstage)
Tahap kedua,
yang disebut tahap embrio, berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai
ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim, dimulai dari 2
minggu hingga 8 minggu setelah pembuahan. Dalam tahap ini, sistem dan organ
dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Periode embrio biasanya dianggap
sebagai waktu yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat
dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik dalam lingkungan prenatal.
c.
Tahap Fetal (fetusstage)
Memasuki tahap
ketiga dari kehamilan, embrio disebut fetus. Tahap ini berlangsung sekitar 30
minggu, mulai dari minggu ke delapan kehamilan dan berakhir sampai saat lahir.
Dalam tahap ini, wajah, tangan, dan kaki fetus mulai terlihat berbeda dan fetus
tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga telah terbentuk, dan mulai
menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan. Menurut psikologi Islam, setelah
janin dalam kandungan itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin telah
terbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan
peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga ditentukan hukum-hukum perkembangannya,
seperti masalah–masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakter, danbakat),
kekayaan, batas usia dan lain–lain.
B. Sikap Ibu Terhadap Kehamilan
Bagi seorang wanita kehamilan serta kelahiran anak biasanya memberikan arti emosional yang cukup berarti bagi dirinya. Apabila disertai dengan tekanan–tekanan perasaan yang kuat maka wanita akan menjadi sangat perasa (emosional) sehingga mengakibatkan mudah terganggunya keseimbangan kejiwaan (mentalnya).
Maka wajar jika dalam kondisi hamil seorang Ibu merasakan hal–hal seperti:
a.
Timbul keinginan yang aneh–aneh terkadang emosional (orang jawa menyebut ngidam).
b.
Merasakan
kebahagiaan atau kepuasan, karena ia merasa dirinya subur, dan calon Ibu yang sempurna.
c.
Terkadang muncul perasaan harap–harap cemas, tegangan emosi, lebih–lebih jika dibumbui dengan cerita takhayul, atau tanda–tanda yang telah diberitakan sebelumnya dibesar–besarkan, takut, dan lain–lain.
d.
Bagi
wanita tertentu ada timbul perasaan menolak akan kehadiran bayi, akan tetapi
setelah bayi lahir perasaan tersebut biasanya berubah jadi positif.
C. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal
Sebagian besar
proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu, baik
kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin satu unitas organik yang
tunggal. Substansi fisik ibu akan mengalir pula kedalam jasad janinnya. Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal antara lain:
a.
Kesehatan Ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa pranatal. Apalagi penyakit yang bersifat kronis seperti kencing manis, TBC bahkan AIDS.
b.
Gizi Ibu
Janin yang
sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui
darah ibunya. Oleh sebab itu, makanan ibu–ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
c.
Pemakaian Bahan–bahan Kimia oleh Ibu
Bahan–bahan
kimia yang terdapat pada obat–obatan atau makanan yang ada dalam peredaran
darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan –
bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun
sistem kimiawi dalam ubuh janin. Bahan–bahan kimia juga dapat mempengaruhi
lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempngaruhi janin.
d. Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan
emosional ibu pada masa kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan masa pranatal. Ibu yang mengalami kecemasan berat dan
berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemungkinan besar akan mengalami
kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan dengan ibu yang
relatif tenang dan aman.
D. Proses Kelahiran
Studi psikologis tentang kelahiran lebih difokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pasca lahir, kondisi lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir.
a.
Tahap–tahap Kelahiran
Pada tahap
pertama, terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada
permulaan dan berakhir hingga 1 menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim
terentang dan terbuka. Ketika tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin
sering yang terjadi 2 hingga 5 menit. Pada tahap kedua, dimulai ketika
kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini
berakhir ketika bayi benar–benar keluar dari tubuh ibu. Taha pini terjadi kira–kira sekitar 1,5 jam. Tahap ketiga, setelah bayi
lahir. Pada tahap ini ari–ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang.
b. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pascalahir
1. Jenis Kelahiran
Secara umum
kelahiran dapat dibedakan atas lima jenis, antara lain kelahiran normal atu
spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran sungsang, kelahiran melintang
dan kelahiran melalui pembedahan (caesar). Bayi yang lahir secara spontan
biasnya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibandingkan
dengan bayi yang mengalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta
menggunakan alat atau pembedahan.
2. Pengobatan Ibu
2. Pengobatan Ibu
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak obat yang diberikan kepada ibu saat
melajirkan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan lingkungan
pasca lahir.
3. Lingkungan Pralahir
3. Lingkungan Pralahir
Setiap kondisi
dalam lingkungan pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan
tabel waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat
lahir dan penyesuaian pascalahir dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang
nyaman.
4. Jangka Waktu Periode Kelahiran
4. Jangka Waktu Periode Kelahiran
Bayi yang lahir
prematur (lebih cepat 2 minggu dari waktu rata–rata) cenderung memperlihatkan
gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu. Sedangkan
bayi postmatur (lambat 2 minggu atau lebih) lebih cepat dan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir dibandingkan dengan bayi lahir
normal sekalipun.
5. Perawatan Pasca lahir
5. Perawatan Pasca lahir
Perhatian dan
perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan mempunyai
pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi yang mendapat perhatian dan
perawatan yang baik cenderung lebih waspada, lebih aktif dan lebih tanggap
terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapat
perawatan.
6. Sikap Orang Tua
6. Sikap Orang Tua
Bila sikap
orang tua menguntungkan , hubungan orang tua dan anak akan baik dan mempermudah
anak menyesuaikan diri dengan lingkungan baru pascalahir. Sebaliknya apabila
sikap orang tua kurang menguntungkan mengakibatkan hubungan antara anak dan
orang tua lebih emosional dan memperlambat penyesuaian terhadap lingkungan
baru.
E. Tangis Pertama Bayi
Setiap bayi
yang normal akan ditandai dengan tangisan pada waktu lahir kedunia. Beberapa
ahli memiliki beberapa pendapat yang berbeda mengenai tangis pertama bayi ini.
a. Sigmund Freud
a. Sigmund Freud
Tangis pertama
itu merupakan pernyataan adanya protes bayi yang ingin kembali kedalam alam
sebelumnya (rahim ibu) jadi adanya keinginan untuk “regresi“ menurut sibayi
dalam kandungan ibu itu serba enak, nyaman, bayi tidak pernah merasa dingin
sebab suhnya terakomodasi oleh suhu badan ibu, bayi tidak usah mengunyah
makanan, dan lain–lain.
b. O. Rank
b. O. Rank
Kelahiran itu
merupakan trauma, merupakan penghayatan yang dramastis. Sehingga tangisan atau
jeritan pertama bayi menunjukkan adanya kecemasan yang dialami.
c. Immanuel Kant
c. Immanuel Kant
Tangis pertama
bayi adalah merupakan tanda protes kejiwaan terhadap belenggu kejasmanian yang akan dideritanya di dunia.
d. Pendapat dari Tinjauan Biologis
Bahwa tangis pertama bayi merupakan pertanda mulai berfungsinya jantung, paru–paru, dan organ–organ tubuh lainnya.
e. Sis Heyster
Tangis bayi
pertama itu sebagai pertanda adanya kesadaran jiwa pada seorang anak, yang
dimulai sejak lahir dengan adanya kesadaran (conciousnes) itu berarti fungsi–fungsi
kejiwaan telah mulai bekerja sebagaimana mestinya.
F. Aktivitas Masa Bayi
a.
Tidur dan Gerakan Bayi
Sebagian besar
kegiatan bayi pada umumnya dalah digunakan untuk tidur, baik siang maupun malam hari. Ch. Buhler berpendapat bahwa:
Padaumur 0;0–tidur bayi mencapai 21 jam Umur 1;0–tidur bayi mencapai 13 jam dan selebihnya waktu–waktu digunakan bayi untuk mengadakan gerakan.
Gerakan bayi dapat dilihat dari beberapa reaksi:
1.
Reakasi positif, yaitu gerakan–gerakan bayi yang sesuai atau searah dengan rangsangan (stimulasi) yang datang pada dirinya.
2.
Reaksi
negatif, yaitu sebagai perwujudan adanya stimulasi yang datang pada dirinya.
3.
Reaksi
spontan, yaitu gerakan–gerakan bayi tidak disebabkan oleh adanya rangsangan
yang datang dari luar dirinya.
b.
Perkembangan Pengamatan
Alat pengamat bagi bayi biasanya secara berurutan dapat disebutkan:
0;0-0;3 bulan mengamati dengan mulut 0;3–0;6 bulan mengamati dengan mulut dan tangan 0;6 bulan keatas = mulut, tangan dan mata William Stern menjelaskan tahapan perkembangan ada tiga tingkatan:
1.
Uhraum
(0;0–0;6) pengamatan awal terbatas pada dirinya sendiri
2.
Nahraum
(0;6–1;0) pengamatan dekat atau ruang yang sempit
3.
Feraraum
(1;0–ke atas) pengamatan pengusaan ruang lingkup lebih jauh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
mengenai proses perkembangan masa intra uterin (fase pranatal), proses
kelahiran hingga bagaimana aktivitas anak pada masa bayi yang telah dipaparkan
penulis, jelas bahwa banyak sekali hal–hal yang dapat kita pelajari dan petik
sebagai pembelajaran yang baik untuk bekal seorang wanita khususnya dalam
menyongsong kehamilanataupunyangsedangmenjalaninya.
Dapat kita
tarik kesimpulan bahwa telah adanya kehidupan semenjak terjadinya pertemuan
antara sperma pria dengan sel telur wanita. Pertemuan itu terus berkembang
hingga terbentuknya janin dan kemudian melalui tahapan–tahapan kelahiran.
Setelah itu mulai dengan bagaimana mengamati aktivitas dan perkembangan sang
anak dalam masa bayi. Semua itu sangat dipengaruhi oleh seorang ibu sebagai
peran utama dalam setiap perestiwa tersebut. Pada hakikatnya, perkembangan anak
mulai dari masa intra uterin (fase pranatal) hingga masa bayi sangat tergantung
kepada psikis atau psikologis seorang ibu. Sikap dan perilaku ibu yang baik
atau kurang baik, asupan gizi yang seimbang atau kurang, kesehatan ibu hingga
bagaimana cara ibu merawat bayi pascalahir dan sebagainya sangat berpengaruh
pada perkembangan bayi itu sendiri.
Oleh karena
itu, jelas sekali bahwa pembahasan yang telah kami sajikan dalam makalah ini
sangat penting bagi para pembaca khususnya wanita sebagai pembekalan untuk
memiliki keturunan yang sehat fisik dan jiwanya.
B. Saran
Agar mengetahui
dan memahami proses berlangsungnya masa intra uterin (fase pranatal), pengaruh
psikologis ibu terhadap perkembangan anak serta bagaimana terjadinya proses
kelahiran dan mengamati aktivitas anak pada masa bayi, penulis menyarankan
kepada pembaca khususnya wanita sebagai calon ibu untuk terus mempelajari dan
mengembangkan wawasan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas. Tak ada
yang lebih penting dari bekal seorang ibu menjelang kehamilannya, kecuali
pengetahuan yang luas serta motivasi yang kuat untuk terus mengamati
kehamilannya demi keturunan yang baik, sehat fisik serta jiwanya.
Diluar daripada
itu, karena banyaknya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini penulis
mengharapkan pembaca dapat memberikan saran serta kritik konstruktif sehingga
makalah ini dapat menjadi bahan pembelajaran yang penuh dengan manfaat bagi
kita semua.
DAFTARPUSTAKA
Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 2004
Prof. Dr. Hj. Samsunuwiyati Mar’at,
S.Psi, Psikologi Perkembangan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan,
Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005